Tuesday, March 26, 2013

"Bahagialah dengan orang yang membuatmu bahagia secara lahir batin, bukan dengan orang yang membuatmu bahagia hanya sesaat. ex; karena fisik."

Monday, March 25, 2013

Menyimpan. Mendekap. Mengunci

mencintaimu; tanpa alasan dan tak inginkan balasan dengan paksaan.
selalu kucamkan pada logika dan perasaan, semua mungkin berfikir; “hidup hanya sekali apakah kau harus galau? meneteskan air mata yang memang tak akan di balas? mengindahkan sesuatu yang tabu untuk di indahkan? ” ah aku tak terlalu berpikir se-dewa itu, bahkan mengindahkan kata-kata itu pun tak pernah, tapi, kata-kata itu membuatku lebih kritis dalam berfikir, ya kadang-kadang, jarang bahkan.
melupakanmu adalah rintangan tersulit dalam hati ini, entah mengapa aku agak tidak terlalu nyaman dengan kata-kata move on. terlalu singkat, memang, tapi mempunyai makna yang dapat mengiris hati dan menghabiskannya perlahan. mereka tak tau bagaimana rasanya, bagaimana deritanya, orang yang seperti ini, memendam. menepiskan hatinya. mengindahkannya selalu.
sepertinya aku memiliki sindrom, sindrom yang takut kehilanganmu, berlebihan? ya selalu, jika tidak bukan cinta namanya.
aku sudah mempersiapkan konsekuensinya sejak awal aku mengenalmu, konsekuensi terburuk, kau tidak akan meletakkan kebahagiaan dalam jiwaku. aku faham. memang ini resikonya. mencintai seseorang, yang taada balasan, sakit memang tapi aku menerima dengan lapang dada, Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang indah, sesuatu yang spektakuler, bahkan mungkin sesuatu yang tidak ada dalam bayang bayang fatamorganaku, aku percaya. 
aku tak bisa membayangkan, jika nanti suatu saat nanti, aku akan mendekap, menyimpan, dan mengurung perasaanku hingga benar benar terselip antara sekat hatiku yang memang sengaja ku tutup erat untuk menyembunyikannya dari publik yang mungkin tidak akan menerimaku, aku ingin dia tahu, bukan karena kode kode, sinyal sinyal, dan modus modus dariku, tapi aku ingin dia mengerti saat menatap mataku, mencari celah hatiku, dan membuka lembaran baru, bersamaku, bukan dengan dia, yang mencekik halus urat perasaanmu, dan menatapmu dengan muka bengis penuh kepuasan. 

sekarang. menjadilah sesosok orang yang lebih mengerti dan memahami perasaanku. aku tak akan mengumbarnya, aku akan menyimpannya di tempat yang dalam, dan kelam. aku menuggumu, hanya kau yang bisa menyempurnakan ini semua, dan aku tak tau kandungan dan zat apa yang bisa membuatku terpana dan tertarik melihat indah senyum simpulmu. bukan, karna kau pangeran berkuda putih dengan senjata melekat di tubuh anggunmu, tapi karna kau…belahan jiwaku.

Singkat tapi....membahagiakan :):

‘kau tahu, aku yang selalu melihat isi semua dunia mayamu, tak kurang aku pun pernah diam-diam mengetik nama indahmu di kolom google. aku ingin mengetahui, apa kata dunia tentang dirimu. terlalu berlebihan bukan? tapi tak apa aku tak menggangumu, tak merusak hidupmu, iya bukan?
tak kurang pula kadang aku memasukan namamu kedalam lirik lagu favoritku, dan berharap semua itu terjadi seperti lagu yang kuputar terus menerus. tidak apa bukan? baiklah aku anggap tak apa karena aku hanya mengarang dan kau tak tahu.
kadang aku juga menuliskan namamu di bagian belakang buku tulisku, mengukirnya indah agar terliat indah dipandang, seperti dirimu, indah saat dilihat, cukup mataku yang menikmati.
kadang aku mengukir indah namamu di sebuah handwriting di tablet maupun handphone milikku, setelah ku anggap itu pantas, ku capture untuk ku jadikan sebuah panjangan indah di bagian terdepan ponselku.
kadang aku menulis semua datamu, kau bukan artis, tapi aku berusaha mencari biografimu untuk ku copy di memo di ponselku, agar aku tahu semua tentangmu.
kadang pula aku menyimpan beberapa pesan singkatmu, chattingan-mu, voice note dari-mu dan mungkin enggan untuk menghapusnya.
banyak hal yang ku bayangkan antara kita aku dan kau saat mataku di selimuti oleh kelopak mata, untuk memberhentikan sejenak dunia nyataku dan mengantarku ke dunia khayalanku yang fatamorgana. walaupun singkat kedekatan kita tapi, sampai saat ini masih membekas dihati ini ya.. dilubuk hati yang paling dalam ini :) 
  
jadi, jangan sembarangan komentar "kan pacarannya cuma bentar, lama amat move on nya" bisa jadi karena feelnya memang dalam - Penulis, Benzbara


Friday, March 8, 2013

Aku adalah.....

Ada batas antara hatiku dan hatimu, sehingga hatiku dan hatimu tak di pertemukan, ada sebuah penghalang yang selalu membuatmu berfikir bahwa dia adalah sebagian dari tulang rusukmu yang menjelma dan membentuk sebagai makhluk Tuhan yang kau pikir sempurna, yang kau banggakan, dan kau inginkan. dia adalah sekat antara hatiku dan hatimu, menyekat hatiku dan hatimu, mengambil hatiku dan mematikan sel-sel di hatiku, menghancurkannya dan membuangnya, hilang. 

dia; yang selalu membuatku rendah di matamu.
dia; yang selalu membuatku cemburu.
dia; yang mendapat kasih sayangmu
dia; yang selalu indah dalam kedipan matamu.
dia; yang selalu membuatmu ‘terasa’ indah bila di sampingnya.
dia, dia, dan dia.

Sedangkan

aku; yang selalu diam, sendiri menunggumu.
aku; yang mengenangmu seperti tak ada hal indah lain yang perlu aku kenang.
aku; melihatmu, bukan karena kau sempurna melainkan kau kekurangan.
aku; bahagia melihatmu bahagia, walau bukan bersamaku.
aku; menutup hati karena kau pemiliknya.
aku; menelitimu, menspesialkanmu.
aku; melantunkan namamu di antara doaku.
aku; manusia biasa, kekurangan, dan akan sempurna jika kau disini (re; hati). 

Sedangkan kau? hanya melihatku sebelah mata, bagaikan aku sebuah benda yang memang tak pantas untuk mendapaatkan perhatian lebih darimu, iya? pasti iya, aku tak ingin mengumbar semua rasaku, hanya ingin kau pahami inilah aku, apa adanya, melihatmu apa adanya.
aku hanya ingin kau menghargai arti hadirku, dan tau dirilah dengan apa yang sudah kau miliki, belajarlah menghargai, sebelum kau tau rasa tidak di hargai dan di hempaskan begitu saja.

aku melakukan ini karena, aku adalah, sebagian dari tulang rusukmu. (:

Friday, March 1, 2013

Memories.

Teruntuk temanku yang sedang galau akut.....Betty Permatasari Jatmika 

"Melupakan kisah sedih penuh pelik dan kenangan itu membuatku sedikit terganggu…" 

Melihatmu bahagia  bersamanya bukan urusan bagiku. hanya saja, kadang pertanyaan-pertanyaan tidak logis keluar dari otakku “mengapa bukan aku yang membuatmu tersenyum simpul penuh kebahagiaan, mengapa harus dia? apakah aku tidak boleh?”.
tersenyum mengenang semua perhatianmu, terenyuh saat mengingat semua bekas sayatan yang kau buat selama ini, tak membuatku cukup terus menerus mengelus tulang rusukku berkali-kali, mencoba mengembalikan denyut jantungku yang semula 200/menit menjadi 140/menit, mendekap bibirku kencang untuk menghindari jeritan dari pita suaraku, hanya untuk mengingat semua kenangan ‘indah’ bersamamu, walau kenangan itu penuh luka dan bekas cabikan penuh nanah. mengapa indah? karena bersamamu. 

"terlalu lama menguburmu dalam kotak hati yang memang kusimpan sengaja di antara celah-celah batinku, sampai siapapun tak tau bahwa aku sekarang (mungkin) sedang mengenang semua senyum yang sengaja di lukis Tuhan untuk menghiburku (tanpa kau tahu)."

menutup mata, menutup telingaku, memberhentikan sejenak kehidupanku di dunia nyata yang memang keras, sekeras pemikiranmu kepadaku. air mukaku sering berubah saat mengenangmu, entah mengapa kadang mengingat semua perhatian yang (sempat) kau berikan padaku adalah suatu anugrah yang memang (mungkin) di persiapkan Tuhan untukku, untuk menghiburkku sejenak dari kerasnnya pemikiranmu padaku, seketika denyut jantungkku naik, air mata memaksaku untuk membasahi pipi merah ini, pita suara mengencang, seperti ingin meluapkan sesuatu yang memang kau tak pantas tahu.