Ada batas antara hatiku dan hatimu, sehingga hatiku dan hatimu tak
di pertemukan, ada sebuah penghalang yang selalu membuatmu berfikir bahwa dia
adalah sebagian dari tulang rusukmu yang menjelma dan membentuk sebagai makhluk
Tuhan yang kau pikir sempurna, yang kau banggakan, dan kau inginkan. dia adalah
sekat antara hatiku dan hatimu, menyekat hatiku dan hatimu, mengambil hatiku
dan mematikan sel-sel di hatiku, menghancurkannya dan membuangnya,
hilang.
dia; yang selalu
membuatku rendah di matamu.
dia; yang selalu
membuatku cemburu.
dia; yang mendapat
kasih sayangmu
dia; yang selalu
indah dalam kedipan matamu.
dia; yang selalu
membuatmu ‘terasa’ indah bila di sampingnya.
dia, dia, dan dia.
Sedangkan
aku; yang selalu diam,
sendiri menunggumu.
aku; yang mengenangmu
seperti tak ada hal indah lain yang perlu aku kenang.
aku; melihatmu, bukan
karena kau sempurna melainkan kau kekurangan.
aku; bahagia melihatmu
bahagia, walau bukan bersamaku.
aku; menutup hati
karena kau pemiliknya.
aku; menelitimu,
menspesialkanmu.
aku; melantunkan
namamu di antara doaku.
aku; manusia biasa,
kekurangan, dan akan sempurna jika kau disini (re; hati).
Sedangkan kau? hanya
melihatku sebelah mata, bagaikan aku sebuah benda yang memang tak pantas untuk
mendapaatkan perhatian lebih darimu, iya? pasti iya, aku tak ingin mengumbar
semua rasaku, hanya ingin kau pahami inilah aku, apa adanya, melihatmu apa adanya.
aku hanya ingin kau menghargai arti
hadirku, dan tau dirilah dengan apa yang sudah kau miliki, belajarlah
menghargai, sebelum kau tau rasa tidak di hargai dan di hempaskan begitu saja.
aku melakukan ini karena, aku adalah,
sebagian dari tulang rusukmu. (:
No comments:
Post a Comment